Gambar Sampul Bahasa Indonesia · c_Bab 3 Terjadi Bencana
Bahasa Indonesia · c_Bab 3 Terjadi Bencana
Sunardi

24/08/2021 11:54:20

SMA 11 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Judul tersebut berasal dari syair lagu Ebiet G. Ade. Agaknaya Ebiet tahu

betul bahwa pada awal abad ini kita masih berakrab-akrab dengan berbagai

bencana. Krisis ekonomi, saling bunuh karena isu santet, pembantaian masal

karena sentimen etnis, perang “agama”, kebakaran, kabut asap, penjarahan hutan,

tanah longsor, banjir bandang, angin puting ribut, gempa bumi, tsunami,

kecelakaan kereta api, pesawat terbang, kapal laut, dan kecelakaan lalu lintas

di darat adalah sebagian bencana yang kita alami, kita dengar, dan kita bicarakan.

Kata, kalimat, pernyataan bermunculan dari mana saja dan dari siapa saja. Ada

yang efektif dan ada yang tidak, ada yang dikembangkan secara naratif,

ekspositotik, dekriptif, argumentatif, dan bahkan persuatif. Untuk memahami

efektivitas pembicaraan mereka, Anda akan terbantu oleh pelajaran ini.

Pelajaran 3

Mengapa di Tanahku

Terjadi Bencana

Sumber:

Ensiklopedi Umum untuk Pelajar

Kemampuan Berbahasa

Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XI (Program Bahasa)

26

A. Mendengarkan

Tujuan Pembelajaran:

Anda diharapkan dapat menilai isi khotbah/ceramah.

Mendengarkan Khotbah

Khotbah biasanya disampaikan oleh khatib atau pengkhotbah dalam suatu upacara ritual

keagamaan atau dalam upacara sakral. Oleh karena itu, isinya tidak lepas dari bingkai ritual

keagamaan.

Melalui khotbah, khatib menyampaikan pengetahuan keagamaan sekaligus melakukan

ajakan agar pendengar mengamalkannya. Untuk mencapai tujuan tersebut, selain harus

terampil berbicara, khatib juga harus berani, tenang, cepat, lancar, dan teratur menyampaikan

materinya, serta tidak canggung-canggung melakukan gerakan tubuh.

Uji Kompetensi 3.1

Ikutilah salah satu khotbah, di masjid (bagi yang beragama Islam), di gereja (bagi yang beragama

Katholik/Kristen), atau di tempat lain pada acara ritual lain bagi yang menganut agama lain!

Catat dan nilailah khotbah tersebut dengan format berikut! Untuk keperluan itu, Anda dapat

membuat format nilai khotbah dengan memodifikasi format nilai sambutan pada Pelajaran 1.

B. Berbicara

Tujuan Pembelajaran:

Anda diharapkan dapat menyampaikan uraian tentang topik tertentu

dari hasil membaca (artikel dan atau buku) secara lisan dengan

kalimat efektif.

Menyampaikan uraian isi artikel/atau buku dengan kalimat efektif

1. Mengidentifikasi kalimat efektif

Menurut Parera (1982) dan Akhadiah dkk. (1992) kalimat efektif harus memenuhi

lima syarat, yaitu (1) memiliki

kesepadanan

antara struktur bahasa dan jalan pikiran,

(2)

hemat

dalam hal pemakaian kata, (3) memiliki

kesejajaran

bentuk bahasa bila gagasan

disajikan secara serial (4) mengandung

ide pokok

, dan (5) disusun secara

variatif

.

a. Mengidentifikasi kesepadanan dalam kalimat efektif

Salah satu ciri kalimat efektif adalah adanya kesepadanan antara jalan pikiran

manusia dengan struktur bahasa yang digunakan. Untuk mencapai kondisi seperti itu,

kalimat efektif harus (1) memiliki

subjek dan predikat, (2) menggunakan penghubung

dengan tepat, bila memang menggunakan, dan (3) mengungkapkan ide pokok dengan

jelas, tegas, dan tidak bermakna ganda (ambigu).

Mengapa di Tanahku Terjadi Bencana

27

Tidak Efektif

Keterangan

Efektif

Makin lama makin banyak T

idak bersubjek.

Makin lama jumlah penduduk

makin banyak.

Itu bukan vulkanik, tetapi

Kata penghubung tidak

Itu bukan vulkanik, melainkan

tektonik.

tepat.

tektonik.

Uji Kompetensi 3.2

Berikut disajikan beberapa kalimat. Ada yang efektif dan ada yang tidak. Tentukanlah

kalimat mana yang efektif dan mana yang tidak ditinjau dari ada tidaknya kesepadanan!

1. Penduduk masih tertidur lelap ketika gempa mengguncang Pulau Nias.

2. Untuk mengatasi masalah penduduk di Nias memerlukan konsep tersendiri.

3. Walaupun dirundung bencana, tetapi penduduk tetap tabah.

4. Anak itu makan, berangkat ke sekolah, cuci tangan, lalu minum.

b. Mengidentifikasi kehematan dalam kalimat efektif

Hemat artinya tidak boros. Menghemat tidak berarti menghilangkan kata, frase,

atau bentuk bahasa yang memang diperlukan. Hemat dapat dicapai dengan tiga macam

cara, yaitu menghindari pengulangan subjek, menghindari pemakaian kata-kata yang

mubazir, dan menghindari hiponimi.

Tidak Efektif

Keterangan

Efektif

Rumah Pak Edi amat

Ada beberapa kata yang

Rumah Pak Edi sangat

sangat sederhana sekali.

m

ubazir.

sederhana.

Penduduk gembira setelah Ada

pengulangan subjek

Penduduk gembira setelah

mereka memperoleh

memperoleh bantuan.

bantuan.

Uji Kompetensi 3.3

Berikut disajikan beberapa kalimat. Ada yang efektif dan ada yang tidak. Tentukanlah

mana yang efektif dan mana yang tidak ditinjau dari

hemat tidaknya

pemakaian kata!

1. Demi untuk menghidupi keluarganya, Pak Ramlan bekerja tanpa kenal lelah.

2. Gempa terjadi pada hari Senin tanggal 28 Maret tahun 2005 tengah malam.

3. Kedua orang itu saling maaf-memaafkan.

4. Sebelum bekerja, lebih dahulu berdoalah!

Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XI (Program Bahasa)

28

c. Mengidentifikasi ketepatan urutan kata dalam kalimat efektif

Biasanya kalimat terjadi dari beberapa kata. Kata-kata itu ditempatkan sesuai

dengan arti dan fungsinya masing-masing. Kata seperti

KTP, memiliki, setiap, harus,

dan

penduduk,

misalnya, memiliki arti leksikal. Dari kelima kata tersebut dapat dibentuk

kalimat dengan urutan sebagai berikut.

– Setiap penduduk harus memiliki KTP.

– Seorang KTP harus memiliki penduduk.

– KTP harus memiliki setiap penduduk.

Kalimat pertama dapat diterima, kalimat kedua dan ketiga tidak dapat diterima.

Mengapa? Pada kalimat pertama urutan kata-katanya tepat, sedangkan pada kalimat

kedua dan ketiga tidak tepat.

Uji Kompetensi 3.4

Perbaikilah kalimat berikut menjadi efektif! Untuk memperbaikinya, Anda boleh

menambah, mengurangi, atau mengganti kata yang perlu diganti.

1. Anak-anak dilarang naik ke atas.

2. Bagi yang datang lebih awal diberi

door prize

.

3. Rumah seniman yang aneh sudah dijual beberapa tahun yang lalu.

4. Kepada Yang Terhormat Bapak Kepala Sekolah waktu dan tempat kami persilakan.

2. Menyampaikan uraian tentang topik tertentu hasil membaca artikel atau buku

Dari bacaan tentu dapat diperoleh sejumlah informasi. Ada yang penting dan ada

yang kurang penting. Informasi penting tentu dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan,

seperti untuk dijadikan referensi praktis bagi diri sendiri, disampaikan kepada orang lain,

atau dijadikan bahan pendukung penelitian.

Bagaimanakah cara menemukan informasi penting dari sebuah bacaan? Tentu saja

yang mula-mula dilakukan adalah membaca dan mencatat gagasan utama setiap paragraf

untuk memahami isinya.

Uji Kompetensi 3.5

Bacalah penggalan artikel berikut, kemudian jelaskan pokok-pokok pikiran yang terdapat

dalam setiap paragrafnya!

Menunjuk Pusat Gempa Yogyakarta

Pada 1867 Yogyakarta diguncang gempa berkekuatan 8 skala richter. Peluang

itu masih ada. Tapi, hingga kini alat deteksinya masih minim.

Mengapa di Tanahku Terjadi Bencana

29

Dugaan bahwa pusat gempa Yogyakarta berada di darat kian kuat. Bagaimana

mungkin gempa dengan 5,9 skala richter (versi BMG) mampu merontokkan ribuan

bangunan, memutuskan jaringan telekomunikasi, bahkan membengkokkan rel kereta

api.

Sabtu, 27 Mei 2006 lalu BMG sudah menyatakan bahwa pusat gempa tektonik

berada di Samudera Hindia, 40 km sebelah selatan Yogyakarta. Pusat gempa berada

di 8,2

O

LS dan 110,3

O

BT pada kedalamanan 33 km. Namun, data dari

United

States Geological Survey

(USGS) menyangkal angka-angka BMG. Menurut badan

survei Amerika tersebut pusat gempa bertumpu di 20 km barat daya Yogyakarta

pada 7, 977

O

LS dan 110,318

O

BT. Episenter gempa tidak berada di dasar laut,

tetapi di darat. Kedalamannya, seperti dikutip situs resmi USGS, sekitar 17,1 km

dari permukaan tanah, kemudian direvisi menjadi 10 km dari permukaan tanah.

Kekuatan gempa pun lebih besar daripada versi BMG, yakni 6,3 skala richter dengan

durasi 57 detik. Terkait kesimpangsiuran itu, pakar gempa dari Pusat Penelitian

Geologi LIPI, Dr. Danny Hilman Natawidjaja, menilai ditilik dari dampak kerusakan

yang terjadi mungkin saja gempa memang berada di darat.

Republika 30 Mei 2006

C. Membaca

Tujuan Pembelajaran:

Anda diharapkan dapat merangkum isi bahasan tentang kemasya-

rakatan.

Merangkum Isi Bahasan

Pengertian merangkum sering dikacaukan dengan meringkas. Padalah keduanya berbeda.

Merangkum memang sering diartikan meringkas, membuat ikhtisar, atau memasukkan

beberapa uraian panjang ke dalam satu uraian singkat. Hasilnya disebut rangkuman.

Sementara itu, meringkas berarti menyingkat atau memperpendek paparan panjang dengan

mengambil intisarinya saja. Dalam menyusun ringkasan, urutan, isi, dan sudut pandang penulis

asli dipertahankan. Begitu pula proporsinya.

Uji Kompetensi 3.6

1. Rangkumlah paragraf-paragraf berikut ke dalam sebuah kalimat saja!

a. Pada tangal 26 Desember 2004 di Ahad pagi gempa bumi berpusat di dekat Pulau

Simeulue. Kurang dari satu jam kemudian terjadi tsunami yang menghantam Aceh dan

sejumlah negara di sekitar Samudra Hindia. Sekitar 150 ribu jiwa melayang dengan

kerusakan infrastruktur yang sangat dahsyat.

Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XI (Program Bahasa)

30

b. Langit duka seakan belum beranjak dari Indonesia sejak krisis ekonomi pada Juli 1997.

Kita mengalami fase saling bunuh di Tasikmalaya dan Banyuwangi karena isu santet,

pembantaian massal di Kalimantan karena api sentimen etnis, perang agama yang

menelan ribuan jiwa di Maluku dan Poso, dan tentu saja kerusuhan lain yang berskala

lebih kecil. Kita juga mengalami fase penjarahan hutan, banjir bandang, tanah longsor,

kecelakaan pesawat terbang, kereta api, kecelakaan lalu lintas yang terjadi karena ada

yang tak beres di sektor infrastruktur.

c. Berbagai bencana yang beruntun menimpa bangsa ini jangan hanya disikapi secara

spontan dan lalu dilupakan. Tidak ada salahnya kita bahkan sepantasnyalah kita bersikap

menjadi dewasa mau melakukan introspeksi sambil memanjatkan doa ke hadirat Yang

Mahakuasa agar kita terhindar dari marabahaya yang tidak terpikul (

Republika

,

30 Maret 2005).

d. Siapakah yang bertanggung jawab atas bencana semburan lumpur di Sidoarjo, Jawa

Timur? Apakah ini termasuk bencana alam? Samakah dengan bencana Merapi,

tsunami di Aceh, gempa di selatan Jawa, dan banjir besar Sulawesi Selatan? Kita

akan terus berhadapan dengan pertanyaan itu karena kita – negeri yang begitu rawan

bencana – tak jua punya landasan hukum yang kuat untuk mengelolanya. Seperti

pernah diingatkan koran ini, kita bahkan tak punya undang-undang tentang

penanggulangan bencana alam. Itulah yang melemahkan kita. Apakah banjir di Sulawesi

Selatan, kemarin (20/6), adalah perbuatan alam atau dampak perbuatan manusia. Apakah

semburan lumpur di Sidoarjo hal yang bisa dicegah atau di luar kendali perusahaan

pengebor? (

Republika

, 21 Juni 2006).

2. Ringkaslah artikel berikut dengan menentukan pokok-pokok pikiran setiap paragrafnya

lebih dahulu!

Kesenyapan sangat terasa ketika berada di desa-desa nelayan di pinggiran

kota Gunung Sitoli, Kabupaten Nias, pascabencana gempa. Perahu-perahu dibiarkan

berserakan di pantai, sementara sebagian nelayan memilih tinggal di tenda-tenda

pengungsian dan membiarkan rumah mereka kosong.

Lebih dari 70 persen dari 2.000 nelayan Nias yang tersebar di enam desa

kehilangan pekerjaan setelah dua gempa besar berturut-turut menerpa Pulau Nias

dalam empat bulan terakhir.

Kompas

, 11 April 2005

D. Menulis

Tujuan Pembelajaran:

Anda diharapkan dapat menyusun beberapa paragraf naratif faktual

tentang riwayat tokoh (ilmuwan, pejuang, dan sebagainya).

Menyusun Paragraf Naratif

Narasi merupakan sebuah wacana yang berusaha mengisahkan suatu peristiwa sehingga

pembaca seolah-olah melihat atau mengalami sendiri. Unsur pokok dalam narasi adalah

perbuatan. Dalam narasi semua peristiwa berkaitan secara logis. Rangkaian peristiwa dalam

Mengapa di Tanahku Terjadi Bencana

31

narasi membentuk satu kesatuan dan satu keutuhan makna. Struktur perbuatan, hukum sebab-

akibat, karakter, waktu, makna dalam narasi harus wajar. Begitu pula unsur konflik, baik

konflik melawan alam, konflik antarmanusia, maupun konflik batin.

Narasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu (1) narasi ekspositoris dan (2) narasi sugestif.

Narasi ekspositoris menyajikan fakta untuk menambah atau memperluas pengetahuan

pembaca, sedangkan narasi sugestif berusaha membangkitkan daya khayal atau imajinasi

pembaca. Baik bersifat ekspositoris maupun sugestif, narasi biasanya berisi pendahuluan,

isi (bagian perkembangan peristiwa) dan penutup.

Uji Kompetensi 3.7

Susunlah narasi dalam dua atau tiga paragraf mengenai riwayat hidup tokoh yang Anda kenal

baik!

E. Ada Apa dalam Bahasa Kita

Tujuan Pembelajaran:

Anda diharapkan dapat mendeskripsikan jenis-jenis frase-frase dan

konstruksi.

1. Mengidentifikasi frase

Sebelum mengidentifikasi klausa, ada baiknya kita mencoba mengidentifikasi kalimat-

kalimat berikut.

a) Hingga kini alat deteksi gempa masih sangat minim.

b) Berbagai bencana secara beruntun menimpa negeri kita.

c) Ketika masyarakat sedang was-was, Yogyakarta diguncang gempa dahsyat.

Ditinjau dari lafal dan maknanya, kalimat pertama terjadi dari tiga kelompok kata,

yaitu

hingga kini, alat deteksi gempa,

dan

masih sangat minim

. Masing-masing menduduki

fungsi keterangan (K), subjek (S), dan predikat (P). Kalimat kedua terjadi dari empat

kelompok kata, yaitu

berbagai bencana, secara beruntun, menimpa,

dan

negeri kita.

Masing-

masing menduduki fungsi subjek (S), keterangan (K), predikat (P), dan objek (O).

Hingga kini

alat deteksi gempa

masih sangat minim.

KS

P

Berbagai bencana

secara

beruntun

menimpa

negeri kita.

SK

PO

Setiap kelompok kata yang memiliki fungsi seperti pada kalimat (a) dan (b) di atas disebut

frase

.

Kalau dianalisis, kalimat (c) pun terdiri atas empat frase, yaitu

ketika masyarakat

sedang was-was, Yogyakarta, diguncang,

dan

gempa dahsyat.

Masing-masing sebagai

keterangan (K), subjek (S), predikat (P), dan pelengkap (Pel).

Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XI (Program Bahasa)

32

Ketika masyarakat sedang was-was,

Yogyakarta

diguncang

gempa dasyat.

K

S

P

Pelengkap

Dari contoh tersebut dapat dikatakan bahwa frase umumnya berupa gabungan kata

yang tidak melampaui batas fungsi. Frase hanya berfungsi sebagai subjek, predikat, objek,

pelengkap, atau keterangan saja.

Frase pada kalimat (a), (b), dan (c) umumnya tampak sebagai (a) gabungan kata +

kata (

berbagai bencana, secara beruntun, Yogyakarta dan sekitarnya

), (b)

kata + frase

(

alat deteksi gempa, masih sangat minim),

(c)

gabungan kata + klausa (

ketika masyarakat

sedang was-was terhadap ancaman letusan Gunung Merapi

)

.

Uji Kompetensi 3.8

1. Hitunglah jumlah frase dalam kalimat berikut!

a. Aksi jual beli saham di bursa efek kembali bergairah.

b. Wasit kita sering dijadikan kambing hitam bagi kekalahan suatu tim.

c. Jika nilai rupiah melemah, harga barang kebutuhan sehari-hari meningkat.

d. Bencana alam masih sering melanda sebagian besar wilayah Indonesia.

2. Tentukan unsur pembentuk frase berikut!

a. taman rekreasi

b. kecelakaan transportasi laut

c. kalau harga BBM disesuaikan

d. peraturan dan perundang-undangan

2. Mengidentifikasi jenis dan makna frase

Perhatikanlah frase (a)

negeri kita,

(b)

masih sangat minim,

(c)

hingga kini

,

(d)

secara beruntun.

Ditinjau dari distribusi (penempatan; perilaku) unsur pembentuknya

(a) dan (b) dikelompokkan sebagai

frase endosentrik

,

sedangkan (c) dan (d)

frase

eksosentrik

.

Sebuah frase disebut endosentrik bila memiliki unsur inti, baik satu maupun dua.

Frase

negeri kita

dan

masih sangat minim

, misalnya, termasuk frase endosentrik berinti

satu. Masing-masing berintikan

negeri

dan

kita

. Lain halnya dengan frase

Yogyakarta

dan sekitarnya

. Frase ini berinti dua, yaitu

Yogyakarta

dan

sekitarnya

.

Tidak satu kata pun pada frase

hingga kini

dan

secara beruntun

yang menjadi inti.

Frase serupa itu disebut frase eksosentrik. Frase ini biasanya diawali kata depan

(

preposisi

).

Berdasarkan kategorinya (kelasnya, jenisnya, golongannya), frase yang dibentuk

dengan cara memperluas kata benda, kata kerja, kata sifat, dan kata keterangan disebut

frase benda

(

frase nominal)

,

frase

kerja

(

frase

verbal)

,

frase sifat

(

frase ajektival)

, dan

frase keterangan

(

frase adverbial)

. Frase yang dimulai kata depan disebut

frase berkata

depan

atau

frase preposisional

.

Mengapa di Tanahku Terjadi Bencana

33

Berdasarkan maknanya, frase yang maknanya relevan dengan makna unsur-

unsurnya, seperti

berbagai bencana, secara beruntun, Yogyakarta dan sekitarnya

,

alat

deteksi gempa, masih sangat minim

disebut frase biasa. Frase biasa dipertentangkan

dengan frase idiomatik Makna frase idiomatik selalu tidak relevan dengan makna unsur-

unsurnya. Frase

tangan kanan

(yang dipercaya) dan

kambing hitam

(yang dipersalahkan),

kaki lima

(trotoar) adalah contohnya.

Uji Kompetensi 3.9

1. Tentukan kategori frase berikut!

a. banyak sekali

e. tidak jadi bepergian

b. gagah perkasa

f. dengan segala hormat

c. benci tapi rindu

g.

penduduk Banyuwangi

d. candi Prambanan

h. di pedalaman Kalimantan

2. Tentukan dan jelaskan mana yang termasuk frase biasa sekaligus frase idiomatik!

a. akar rumput

e. orang tua

b. buah hati

f. sakit hati

c. jalan buntu

g. sapi perah

d. kartu mati

h. suratan takdir

3. Kalau di antara unsur frase

adil makmur

dapat disisipkan kata

dan

, di antara unsur

frase

berat ringan

dapat disisipkan

atau

, di antara unsur frase

biru laut

dapat disisipkan

seperti

, kata-kata manakah yang dapat disisipkan di antara unsur frase berikut?

a. angin laut

e. ciptaan Tuhan

b. makan minum

f. kursi rotan

c. lapangan parkir

g. awal tahun

d. rumah sederhana

h. pemilihan presiden

4. Perbaikilah frase berikut agar tidak bermakna ganda! Anda boleh mengubah bentuk

kata, urutan kata, dan bahkan boleh menambah kata tertentu!

a. HUT RI ke-62

e. berhasil diselenggarakan

b. lukisan Affandi

f. Lustrum SMA 3 Ambon V

c. dua puluh ribuan

g. har

ga BBM baru dinaikkan

d. tidak sama sekali benar

h. buk

u sejarah Indonesia baru

Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XI (Program Bahasa)

34

○○○○○○○○○

○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○

Rangkuman

1. Khotbah biasanya disampaikan dalam upacara ritual atau sakral. Isinya tidak

lepas dari bingkai keagamaan. Melalui khotbah, khatib atau pengkhotbah

menyampaikan pengetahuan agama sekaligus mengajak pendengar untuk

mengamalkannya.

2. Kalimat dikatakan efektif kalau (1) memiliki

kesepadanan

antara struktur bahasa

dan jalan pikiran, (2)

hemat

dalam hal pemakaian kata, (3) memiliki

kesejajaran

bentuk bahasa bila gagasan disajikan secara serial (4) mengandung

ide pokok

,

dan (5) disusun secara

variatif

.

3. Merangkum berarti membuat ikhtisar, atau memasukkan beberapa uraian panjang

ke dalam satu uraian singkat. Sementara itu, meringkas berarti memperpendek

paparan panjang dengan mengambil intisarinya saja. Dalam menyusun ringkasan,

urutan, isi, dan sudut pandang penulis asli dipertahankan. Begitu pula proporsinya.

4. Narasi merupakan wacana yang berisi kisah. Dalam narasi semua peristiwa

berkaitan secara logis, membentuk satu kesatuan dan satu keutuhan makna.

Struktur perbuatan, hukum sebab-akibat, karakter, waktu, makna harus wajar.

Begitu pula konflik, baik konflik melawan alam, konflik antarmanusia, maupun

konflik batin. Narasi biasanya digunakan untuk menyajikan fakta untuk menambah

atau memperluas pengetahuan pembaca (ekspositoris), dan untuk membangkitkan

daya khayal atau imajinasi pembaca (sugestif).

5. Setiap kelompok kata yang memiliki fungsi (Subjek, Predikat, Objek, Pelengkap,

atau Keterangan) disebut

frase

. Ditinjau dari distribusi (penempatan; perilaku) unsur

pembentuknya, dikenal adanya

frase endosentrik

,

dan

frase eksosentrik

.

Berdasarkan kategori (kelas, jenis, golongan) katanya, dikenal adanya

frase benda

(

frase nominal)

,

frase

kerja

(

frase

verbal)

,

frase sifat

(

frase ajektival)

, dan

frase

keterangan

(

frase adverbial)

, dan

frase berkata depan

atau

frase preposisional

.

Berdasarkan maknanya, ada frase yang maknanya relevan dengan makna unsur-

unsurnya, (frase biasa) dan frase idiomatik yang maknanya tidak relevan lagi

dengan makna unsur-unsurnya.

Mengapa di Tanahku Terjadi Bencana

35

Evaluasi

1. Tentukan isi pokok penggalan khotbah berikut! Bagaimanakah pendapat Anda mengenai

isinya? Jelaskan!

Ya, Allah pagi ini Engkau saksikan umat yang biasanya bercerai-berai, berpadu

memuji keagungan-Mu. Pagi ini umat yang biasanya melupakan-Mu, datang bersimpuh

di hadapan-Mu. Pagi ini umat yang sering mengabaikan firman-Mu, berusaha untuk kembali

kepada-Mu. Ya Allah,

Robbana

, inilah hamba-Mu yang lemah, yang terseret hawa nafsu,

yang diperbudak dunia, yang bergelimang dosa, berserah diri pada-Mu. Terserah pada-

Mu jua, ya Allah, apakah Engkau terima pengakuan dosa kami, atau Engkau timpakan

murka-Mu pada kami. Ya Ghafur, ya Rahim, Wahai Sang Pengampun, wahai Sang

Penyayang, ampuni dan sayangilah kami.

(Jalaluddin Rakhmat,

Khotbah-Khotbah di

Amerika

)

2. Perbaikilah kalimat berikut agar tercipta kalimat efektif!

a. Dalam rapat itu membicarakan biaya SPP.

b. Untuk pembangunan gedung itu menghabiskan biaya seratus juta rupiah.

3. Rangkumlah isi pokok paragraf berikut!

Indonesia merupakan salah satu negara yang sering mengalami bencana alam dengan

jumlah korban cukup besar. Ketika masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya sedang was-

was terhadap ancaman letusan Gunung Merapi, Sabtu 27 Mei 2006 pagi buta, warga

justru dihantam gempa dahsyat berkekuatan 5,9 pada skala richter. Akibatnya, menurut

salah satu stasiun TV swasta, tiga ribu orang tewas dan ribuan lainnya luka-luka. Padahal,

belum hilang dari ingatan kita, gempa mahadahsyat dengan kekuatan 8,9 pada skala

richter yang diikuti gelombang tsunami meluluhlantakkan bumi Serambi Mekah pada

26 Desember 2004. Pada bencana itu 100 ribu lebih nyawa manusia melayang.

4. Urutkanlah kalimat-kalimat berikut agar tercipta paragraf yang mudah diikuti!

a. Bersama Bung Hatta ia memproklamasikan kemerdekaan RI.

b. Bung Karno belajar di

Inlandsche School

di Tulungagung sampai kelas lima, Europese

Lagere School (ELS, setingkat SD) di Mojokerto,

Hogere Burger School

(HBS) di

Surabaya kemudian

Technische Hogere School

(sekarang ITB) di Bandung.

c. Puncaknya pada tanggal 17 Agustus 1945.

d. Sejak saat itu Bung Karno dikenai tahanan rumah sampai wafat tanggal 21 Juni 1970.

e. Sesudah itu, ia memangku jabatan sebagai presiden sampai dicabut kekuasaannya

pada sidang istimewa MPRS awal Maret 1967.

f. Setamat THS, Bung Karno terjun ke dunia politik.

5. Tentukan frase berikut menurut kelas, distribusi, dan maknanya!

a. bandar udara

b. dalam perjalanan pulang

Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XI (Program Bahasa)

36

Refleksi

Tanyakan kepada guru Anda masing-masing, berapa skor yang Anda peroleh dari jawaban

Anda atas soal evaluasi di atas! Cocokkan dengan tabel berikut untuk mengetahui tingkat

keberhasilan Anda dalam mempelajari materi pada pelajaran ini.

Tabel Penguasaan Materi

Skor

Tingkat Penguasaan Materi

85 – 100

Baik sekali

70 – 84

Baik

60 – 69

Cukup

< 60

Kurang

Apabila tingkat penguasaan Anda mencapai skor 70 ke atas, Anda tergolong siswa yang

berhasil. Akan tetapi, kalau skor yang Anda peroleh di bawah 70, Anda harus mengulangi

pelajaran ini, terutama bagian materi yang belum Anda kuasai.